detik9 – Aksi menantang maut dilakukan tiga pemuda di Lumajang, Jawa Timur. Mereka nekat mandi di sungai saat lahar dingin Gunung Semeru tengah mengalir deras membawa pasir dan batu. Aksi berbahaya itu terekam video dan viral di media sosial.
Peristiwa tersebut terjadi di aliran Sungai Leprak, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, pada Rabu (5/11/2025) sekitar pukul 13.30 WIB. Dalam video yang beredar, tampak tiga pemuda asyik bermain air di tepi sungai tanpa memedulikan derasnya arus lahar dingin yang mengalir dari puncak Semeru.
Ketiga pemuda tersebut diketahui bernama Yoga Trioferdiansyah (20) warga Desa Sumberwuluh, serta David Nusantoro (20) dan Muhamad Adi Susilo (16), keduanya warga Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro.
Menindaklanjuti viralnya video tersebut, Polsek Candipuro bersama Pemerintah Desa Jugosari bergerak cepat melakukan klarifikasi dan pembinaan kepada para pemuda yang terlibat. Kegiatan itu dipimpin oleh Bripka Bachtiar, anggota Polmas Desa Jugosari Polsek Candipuro, bersama Kepala Desa Jugosari, di Balai Desa setempat.
Kapolsek Candipuro AKP Lugito membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, awalnya ketiga pemuda itu hanya bermain hujan, namun karena penasaran melihat derasnya aliran sungai, mereka mendekat ke tanggul dan akhirnya mandi di pinggir sungai.
“Setelah berada di tanggul, ketiganya justru mandi di pinggiran sungai. Aksi tersebut direkam oleh seseorang bernama Agus Santoso bersama Dedi Irawan, lalu videonya diunggah ke status WhatsApp hingga viral,” ujar AKP Lugito, Jumat (7/11/2025).
Melihat hal tersebut, pihak kepolisian bersama pemerintah desa segera memanggil ketiga pemuda itu untuk diberikan imbauan dan edukasi agar tidak mengulangi perbuatannya.
“Petugas bersama Kepala Desa memberikan arahan agar masyarakat tidak mandi atau bermain di sekitar aliran sungai, terlebih dalam kondisi banjir lahar dingin karena sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan korban jiwa,” tegas AKP Lugito.
Dalam pertemuan itu, ketiga pemuda mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulanginya. Mereka juga menandatangani surat pernyataan sebagai bentuk komitmen.
“Alhamdulillah, persoalan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Yang bersangkutan sudah membuat pernyataan tidak akan mengulangi lagi. Kami berharap masyarakat lebih bijak dan berhati-hati di tengah kondisi cuaca ekstrem seperti sekarang,” pungkas AKP Lugito.
