
detik9news.com – Setelah tiga tahun pelaksanaan program Right Here Right Now 2 (RHRN2) di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Koalisi RHRN2 yang terdiri dari Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI), ASB Indonesia, dan PMI Langkat menyelenggarakan kegiatan perayaan bertajuk ‘Mengukir Sejarah, Menumbuhkan Komitmen Celebration dan Kolaborasi
Berkelanjutan’, sebagai penutup program sekaligus tonggak awal untuk penguatan dan
keberlanjutan program Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) bagi remaja di masa depan, yang diadakan, di Jentera Malay Rumah Dinas Bupati Langkat, Rabu (6/8).
Bupati Langkat Syah Afandin menyampaikan, program ini cukup baik edukasi tentang kesehatan reproduksi. Hari ini kita butuh bagaimana mendidik anak-anak agar bisa memahami bahwa selama ini ada pola hidup yang salah. Program ini mengajarkan kepada anak-anak muda dari mulai sekolah dasar untuk mengetahui cara yang benar, jangan melakukan pernikahan dini, melahirkan terlalu cepat dan seks bebas. Program ini cukup baik untuk pembentukan moral sejak dini.
“Program ini saya sarankan ke Dinas Pendidikan untuk dimasukkan dalam kurikulum sekolah, sehingga anak-anak sejak dini sudah memahami bagaimana pola hidup yang benar, memahami usia pernikahan dan melahirkan dan memahami pola hidup sehat,” kata Syah Afandin.
Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) yang awalnya dianggap tabu di sekolah dan komunitas kini mulai terbuka untuk didiskusikan secara publik, berkat pendekatan seperti Whole School Approach yang mendorong dukungan manajemen sekolah, keterlibatan orang tua, akses informasi, dan peningkatan kapasitas guru. Di tingkat komunitas, intervensi yang semula hanya mencakup tiga desa kini telah meluas hingga mencakup satu kecamatan penuh, menunjukkan kesadaran kolektif bahwa remaja berhak atas informasi, perlindungan, dan ruang tumbuh yang aman. Meski tahun 2025 menjadi akhir dari program RHRN2 secara formal, koalisi RHRN2 (YGSI, ASB, dan PMI) tetap berkomitmen untuk berkolaborasi dengan OPD dan pemangku kepentingan lainnya guna memastikan keberlanjutan program HKSR yang lebih komprehensif.
Precious Njerere selaku Senior Country Program Advisor Rutgers Netherlands mengatakan, program ini memiliki visi untuk mewujudkan dimana anak muda dalam menjaga kesehatan reproduksi dan sosialnya di tengah masyarakat dan kami memiliki visi orang muda akan menjadi moto untuk meningkatkan dukungan publik. Terhadap isu pelecehan seksual dan reproduksi.
“Orang muda akan berada di garis depan. Program ini lumayan besar dan dimulai dari tahun 2021 sampai tahun 2025. Program ini merupakan program kolaborasi dari sejumlah negara mulai dari Bangladesh, Ethiopia, Kenya, Maroko, Nepal, Belanda dan Indonesia. Juga dikenal oleh koalisi global yang terdiri dari beberapa organisasi, dan hari ini kami hadir di sini untuk merayakan kerja keras serta ketangguhan,” kata Precious.
Program RHRN2 di Langkat dimulai sejak tahun 2022 sebagai respons atas kebutuhan mendesak terhadap layanan kesehatan reproduksi yang inklusif, berbasis hak, dan ramah remaja. Sepanjang implementasinya, program ini mendorong kolaborasi lintas sektor melibatkan sekolah, komunitas, tenaga kesehatan, tokoh agama, pemerintah desa hingga kabupaten untuk membangun sistem yang mendukung pemenuhan hak remaja atas informasi, perlindungan, dan ruang untuk tumbuh sehat serta berdaya.
Acara ini juga merupakan kesempatan untuk memberikan penghargaan kepada Bupati Kabupaten Langkat atas komitmen atas dukungannya terhadap pemenuhan hak kesehatan reproduksi bagi remaja. Selain itu, dilakukan pula penandatanganan Surat Keputusan (SK) tentang pembentukan tim pelaksana penyelenggaraan pendidikan kesehatan reproduksi remaja. “Meski program RHRN2 secara resmi berakhir, semangat untuk memastikan pemenuhan HKSR yang komprehensif tidak berhenti disini. Justru ini adalah awal dari kolaborasi jangka panjang yang lebih kuat bersama pemerintah dan masyarakat,” ungkap perwakilan YGSI.
Perayaan ini juga menjadi ruang refleksi bersama, menampilkan perjalanan perubahan yang telah dilalui oleh para pemangku kepentingan dan anak muda Langkat dalam mendorong transformasi budaya dan kebijakan demi melindungi hak-hak remaja. Tentang Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) adalah organisasi nirlaba yang lahir dari pemisahan antara Rutgers Indonesia dan Rutgers Netherland. YGSI berdiri tahun 2024 dan akan terus melanjutkan visi dan misi yang telah diemban selama 25 tahun terakhir, terutama dalam memperjuangkan dan mempromosikan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) dan pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Dengan fokus pada pendidikan, advokasi, dan pelibatan masyarakat, Yayasan Gemilang Sehat Indonesia berupaya untuk menciptakan masyarakat yang menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak semua individu, terutama orang muda.
Perayaan ini dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Fatimah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat, dr. Juliana, Plt Kepala Dinas PPKB PPA Kabupaten Langkat, Supardi, Kepala Dinas PMD Nuryansyah Putra, Kepala UPTD PPA Sari Madinah, Plt Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat Gembira Ginting, Camat Stabat, Bambang Eko Winarno, Lurah Sidomulyo, Kepala Desa Pantai Gemi, guru Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) SMP Negeri 1 Stabat, SMP IT, para siswa dan orang tua, serta orang muda dari Cikal Akademia. Tim program Righ Here Right Now 2, YGSI, Aliansi Sumut Bersatu (ASB), dan Ketua PMI Langkat Afrizal Khan.(Sifa)