
detik9news.com –Dalam rangka memperkuat kelembagaan pengawas pemilu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tegal menggelar kegiatan Peningkatan Sinergitas Bersama Mitra Bawaslu di Ruang Rapat Premiere Hotel, Kota Tegal, Jumat (12/9/2025).
Kegiatan ini diikuti 50 peserta yang terdiri dari unsur Pemerintah Kota Tegal, DPRD Kota Tegal, pemantau pemilu, serta organisasi kemasyarakatan (Ormas). Sejumlah tokoh turut hadir, di antaranya Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono, Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro, Anggota Komisi II DPR RI Dapil IX Jawa Tengah Eka Widodo, Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah Achmad Husain, Ketua Bawaslu Kota Tegal Fauzan Hamid, dan Ketua KPU Kota Tegal Karyudi Prayitno.
Ketua Bawaslu Kota Tegal, Fauzan Hamid, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 di Kota Tegal berlangsung aman, lancar, dan sukses. Meski demikian, dinamika politik tetap muncul, namun hal itu masih dalam batas wajar. Fauzan mengajak seluruh peserta memanfaatkan forum ini untuk memberikan masukan demi perbaikan penyelenggaraan pemilu mendatang.
“Tentunya kesempatan ini istimewa karena dihadiri oleh anggota Komisi II DPR RI yang notabene pembuat Undang-undang Pemilu. Maka saran, masukan, serta harapan ke depan sebelum terbentuknya Undang-undang Pemilu dapat kita serahkan kepada Komisi II DPR RI,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah penting memperkuat demokrasi.
“Ini bukan sekadar pertemuan formal, melainkan momen strategis untuk memperkokoh komitmen kita dalam mewujudkan demokrasi yang substansial, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029,” kata Dedy Yon.
Ia menegaskan, tahun 2024 meninggalkan catatan penting dalam sejarah pemilu Indonesia, di mana dinamika politik, polarisasi publik, dan tantangan digital menguji ketangguhan lembaga pengawas. Namun, Bawaslu tetap berdiri tegak sebagai penjaga integritas.
“Di tahun 2025 ini, kita harus melangkah lebih jauh dengan membangun kelembagaan yang adaptif, kolaboratif, dan berbasis nilai-nilai kebangsaan,” tambahnya.
Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Achmad Husain, yang membuka kegiatan ini, menekankan pentingnya memperkuat sinergi antara Bawaslu dan mitra kerja. Menurutnya, pengawasan partisipatif harus menjadi budaya politik masyarakat agar demokrasi di Jawa Tengah semakin matang dan berintegritas.
“Di era pasca tahapan pemilu ini, pengawasan partisipatif harus terus ditumbuhkan. Melalui kegiatan ini kami ingin membekali masyarakat, organisasi, mahasiswa, media, serta mitra strategis agar lebih berdaya dalam menjalankan fungsi kontrol sosial,” jelasnya.
Ia berharap, dengan sinergi semua pihak, Pemilu 2029 dapat terlaksana lebih berkualitas, jujur, adil, dan bermartabat.
Sebagai bagian dari acara, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Bawaslu Kota Tegal dan Pemerintah Kota Tegal terkait dukungan serta fasilitasi dalam pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajiban Bawaslu. Selain itu, Bawaslu Kota Tegal juga menandatangani kerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Tegal mengenai pendidikan politik, penguatan demokrasi, penelitian, dan pengembangan pengawasan pemilu partisipatif.
Kegiatan ini juga menghadirkan tiga narasumber, yakni Anggota Komisi II DPR RI Dapil IX Jawa Tengah Eka Widodo, Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah Muslim Aisha, dan Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi Erik Kurniawan