
detik9news.com – Asisten Manager Sumber Daya Manusia (SDM) Dan Umum PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula (PG) Djatiroto Aris Yulianto dihadapan 80 siswa siswi SMK Al-Mursyidiyah Jember dan SMK Tahfidz Habibullah Jember berharap ada kegiatan kunjungan ke PG Djatiroto ada keseriusan untuk mendengarkan pemateri agar ilmu yang dipelajari dari buku di bangku sekolah dapat diperoleh ada penambahan ilmu dengan melihat langsung ke lokasi.
“Pembelajaran yang nyata kita diberi kesempatan bagemana proses penggilingan gula, diharapkan dimaksimalkan waktunya untuk menambah keilmuan,” ucap Aris saat menyampaikan awal materi di gedung aula GSW PG Djatiroto, Rabu (17/09/2025).
Aris menerangkan dalam proses pembuatan gula dari tebu hingga menjadi butiran kristal gula memerlukan waktu 72 jam atau tiga hari, dalam perjalanan proses panjang itu ada katalis yang dapat memfasilitasi percepatan proses pengkristalan salah satunya adanya kapur.
“Prosesnya menjadi kristal gula perlu waktu tiga hari didalam perjalanan itu ada bahan pemicunya salah satunya yaitu kapur,” tutur Aris dengan keterangan yang juga diperjalas melalui layar yang ada di depan audin.
Guna menghasilkan redemen tinggi dan nira yang banyak ada tahapan yang perlu menjadi perhatian bagi penanam, tentunya harus umur tebu dalam kematangan minimal sepuluh bulan sampai tiga belas bulan, dalam dalam pengiriman tebu bersih dari daun tebu dan masuk ke penggilingan dari lahan tidak melebihi waktu 24 jam.
Sementara dalam kesempatan yang sama Kepala SMK Tahfidz Habibullah Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Eny Dwi Arplianti dengan adanya kunjungan murid ke PG dapat mengetahui langsung proses terjadinya gula konsumsi, selain materi pembelajaran yang diterima akan dipertemukan langsung dengan dunia nyatanya.
“Kunjungan yang kali pertama ini tentunya akan menjadi keinginan lagi untuk datang ke PG, karena merupakan itu yang akan dijadikan bekal anak-anak kami sesuai dengan bidang jurusan yaitu Agribisnis Pengelolaan Hasil Pertanian,” kata Eny disela memandu para siswa siswinya.
Eny juga berkeinginan atas nama lembaga pendidikan ada peluang untuk siswa siswinya magang dalam menerapkan ilmu dan hasil belajar langsung di lapangan, karena dengan adanya kesempatan belajar di tempat perusahaan akan semakin luas pemikirannya.
“Kami ingin melanjutkan bentuk kerja sama dengan memberikan kesempatan anak-anak bisa magang dengan demikian siswa siswi kami bisa lebih pintar pengetahuannya, tentunya semakin ada peluang memasuki bursa kerja,” pungkasnya. (Efendi)