detik9 – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Komisi B Drs. H. Khusnul Khuluk ke daerah desa wisata Ranupani Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang itu melihat langsung kegiatan masyarakat yang melakukan kunjungan wisata baik itu menikmati diseputaran Ranupani maupun mereka yang akan melakukan pendakian Gunung Semeru. Selain DPRD dari daerah pemilihan Jawa Timur V yang meliputi Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember itu mengagendakan bertemu dengan pengurus partai PKS dan juga tokoh masyarakat setempat.
“Bersilaturrahim dengan beberapa tokoh masyarakat dan juga para petani sayur di dampingi segenap pengurus PKS ditingkat DPD dan DPC,” kata Khusnul Khuluk kepada media detik9news.com. Sabtu (01/11/2025).
Dalam lawatan tersebut pria alumni SMA Negeri 1 Lumajang melihat potensi wisata Ranupani, dia juga banyak berdialog dengan warga sekitar terutama petani sayur yang merupakan salah satu bidang kerja dari komisi B, beberapa keluhan warga yang dihimpun diantaranya terkait semakin rusaknya jalan dari Burno menuju ke Ranupani yang merupakan jalan utama warga Ranupani menuju ke pusat Lumajang. Selain itu jalan tersebut juga merupakan jalan bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke TNBTS.
“Jika kerusakan jalan tidak diperbaiki akan menghambat distribusi penjualan sayur warga Ranupani karena waktu tempuh dari Ranupani ke Lumajang akan semakin lama dan bisa menambah biaya, dampak lain yang diakibatkan jika kerusakan jalan tidak segera diperbaiki akan menurunkan minat wisatawan untuk datang ke Ranupani via Lumajang, sehingga tidak mengherankan jika wisatawan nantinya lebih suka menuju Ranupani via Malang, bahkan bisa-bisa wisatawan menganggap kalau Ranupani ini wilayah Malang bukan Lumajang,” ucap mantan Ketua pengurus PKS di Kabupaten Lumajang.
Hasil serap aspirasi dengan masyarakat itu akan digodok lewat fraksi dan komisi agar keluhan masyarakat yang memerlukan perbaikan fasilitas umum dapat prioritas segera dilakukan penanganan.
Khusnul Khuluk juga menerima informasi hasil panen berupa kubis saat ini anjlok, begitu pula dengan hasil sayur-sayuran lain yang ditekuni masyarakat petani Ranupani.
“Selain itu petani juga menyampaikan harga kubis saat ini tergolong murah mereka berharap pemerintah bisa menstabilkan harga, termasuk menjaga harga komoditas sayur lain yang merupakan mata pencaharian utama warga,” pungkasnya. (Efendi)
